Definisi Transcranial Magnetic Stimulator
Alat ini dulunya ditemukan lewat penelitian dari university of Pennsylvania salah satu universitas yang berada di Philadelphia, Amerika Serikat sejak 2008 silam. TMS sendiri merupakan teknik pengobatan luar tubuh yang memiliki tujuan untuk merangsang saraf dalam otak. Caranya adalah dengan memberikan tekanan magnetik pada kulit kepala.
Terapi ini sebenarnya bukan pengganti obat pada pasien gangguan saraf melainkan hanya terapi tambahan. Pasien dengan gangguan sistem saraf yang mengkonsumsi obat sesuai standar bisa diberikan terapi ini guna mempercepat proses penyembuhan.
Transcranial magnetic stimulator sebenarnya salah satu terobosan dalam bidang Neurofisiologi dan terjamin keamanannya. Bagi penderita depresi, terapi menggunakan alat ini dinilai efektif walaupun tanpa mendapatkan dukungan obat - obatan
Peralatan Pada TMS
Transcranial Magnetic Stimulator (TMS) terdiri dari dua komponen utama yaitu generator getaran dan kumparan elektromagnetik yang di tempatkan diatas kepala pasien. Generator getaran berfungsi untuk mengontrol bentuk gelombang temporal dan amplitudo getaran TMS, sedangkan bentuk dan penempatan kumparan menentukan distribusi spasial medan-E yang diinduksi di otak. energi disimpan dalam kapasitor besar yang dilepaskan oleh sakelar penyearah berbahan silikon yang dirancang untuk meminimalkan kehilangan energi dan mampu membawa arus ribuan ampere. sifat arus yang dilepaskan tergantung pada frekuensi resonansi dari sirkuit stimulator. Dalam penggunaan TMS, laju perubahan arus dan medan magnet berdasarkan waktu adalah pertimbangan yang utama.
Siapa saja yang membutuhkan terapi TMS
Pasien dengan kondisi di bawah ini bisa mengikuti perawatan tambahan yaitu antara lain :
1. Pasien yang mengalami pasca trauma otak dan saraf
2. Seseorang yang mengidap parkinson dan stroke
3. Individu yang mengalami gangguan keseimbangan
4. Seseorang yang mengalami kondisi tinnitus atau telinga berdenging
5. Mengalami nyeri pinggang kronik termasuk low back pain
6. Pasien dengan kondisi Neuropati, dystonia bahkan depresi
7. Seseorang yang mengalami demensia, insomnia, vertigo
8. Pasien yang mengalami gangguan mental seperti anxiety
9. Pasien dengan riwayat penyakit degeneratif seperti multiple sclerosis
Efek samping yang timbul saat menjalani prosedur ini antara lain ialah gangguan pendengaran sementara, nyeri kepala ringan, kesemutan pada wajah dan untuk beberapa kasus menyebabkan kejang walaupun sangat jarang terjadi. Namun beberapa pasien ada juga yang tidak mengalami efek samping tersebut karena alat tidak memakai radiasi melainkan gelombang elektromagnetik.
Durasi pengobatan transcranial magnetic stimulator mulai dari 30 menit hingga 1 jam tergantung dari tingkat keparahan gangguan saraf yang diderita. Jumlah sesi terapi menyesuaikan jenis penyakit dan tingkat keparahan gangguan yang diderita namun umumnya 5 kali per Minggu
Cara kerja Transcranial Magnetic Stimulator
Cara kerja alat ini sendiri adalah dengan memberikan stimulasi pada sel saraf otak. Tujuannya adalah agar sel otak yang terganggu bisa bekerja sebagaimana mestinya. TMS terbukti efektif untuk meningkatkan aktivitas sel yang tidak begitu aktif sebelumnya lewat peningkatan dari kerja Neurotransmitter.
Neurotransmitter sendiri adalah zat penghantar pada jalur sel-sel saraf. Dalam pemakaian alatnya menggunakan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi tinggi dan rendah. Hal ini dibutuhkan agar memberikan efek inhibisi/hambatan pada syaraf yang terlalu aktif.
Prosedur TMS
Sebelum menjalani
terapi biasanya ada beberapa persiapan yang pasien lewati. Antara lain
adalah pemeriksaan klinik dan Neurobehavior, serta penelusuran riwayat
kejang dan adanya metal atau logam pada otak.
Oleh karena itu pasien akan melewati proses screening fungsi sel otak terlebih dahulu sebelum menjalani terapi. Tujuannya adalah memastikan pasien yang menjalani terapi memang mengalami gangguan sistem saraf serta meminimalkan efek samping bagi pasien dengan kondisi tertentu.
Ketika terapi sedang berlangsung, pasien akan di posisikan duduk dan alat kumparan elektromagnetik akan dipasang dekat kepala. Gelombang elektromagnetik akan dialirkan menuju bagian otak dengan menginduksi saraf tertentu. Terapi Transcranial Magnetic Stimulator memberikan gelombang magnet melalui coil ke bagian otak tertentu. Kelebihannya adalah akan mengalirkan gelombang langsung ke otak tanpa menimbulkan sakit serta target organ yang ingin dituju bisa tepat sasaran.
Salah satu alat dalam rangkaian TMS adalah evoked potensial. Alat ini akan berfungsi untuk menganalisis hubungan Antar sel saraf, efek gelombang yang timbul dan sensitivitas sel saraf nya. Transcranial Magnetic Stimulator merupakan salah satu terapi tambahan pada pasien dengan gangguan memori dan saraf. Dengan mengikuti terapi ini mampu mengurangi kambuh nya nyeri kepala, cephalgia, tension headache, sindrom hiperventilasi dan migrain. Terapi ini juga baik untuk pasien dengan gangguan mental seperti depresi atau halusinasi bahkan dianjurkan bagi pasien yang mengalami movemen.